Selasa, 02 Desember 2008

Review Bab I dan Bab II

Bab I

Kesimpulan saya dalam buku bab 1 ini menjelaskan tentang arti etika dan moralitas sebenarnya. Dalam kamus etika menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang diatur dalam tingkah laku baik personal maupun kelompok. Sedangkan moralitas adalah suatu pedoman yang digunakan individu untuk membedakan apakah tindakan tersebut benar atau salah.

Sejauh dari yang sudah saya pelajari etika bisnis itu hanya diterapkan pada individu bukan pada korporasi,karena suatu korporasi itu dijalankan oleh individu. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Etika bisnis pada perusahaan multinasional karena ia memiliki kemampuan untuk memindahkan operasinya ke berbagai negara yang disukai maka ia dapat meloloskan diri dari kontrol sosial yang diterapkan suatu perusahaan. Standar moral yang diterapkan untuk tiap-tiap perusahaan multinasional pun berbeda-beda tergantung pada dimana perusahaan itu beroperasi.

Standar moral itu berkembang sesuai dengan perkembangan fisik manusia mulai saat kita masih balita bila orang bilang salah maka kita juga akan mengatakan salah, lalu beranjak remaja dalam bertindak kita mulai memikirkan bagaimana pemikiran orang melihat tindakan kita, dan setelah dewasa kita mulai menganalisis apakah suatu definisi itu benar atau salah berdasarkan pemikiran yang rasional.

Sedangkan dalam menganalisis moral harus logis,akurat,relevan, lengkap dan harus konsisten.

Selain keuntungan yang kita dapat dari adanya etika bisnis ternyata ada juga yang menentang. Ada berbagai alasan yang didapat. Mulai dari tidak dapat berkembang sempurna sampai tidak dapat mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tanggung jawab yang harus dilakukan individu akibat kesalahan moral dapat dimaafkan atau dapat diringankan seperti misalnya akibat kesulitan, kemampuan dan keterlibatan yang kecil. Sedangkan tanggung jawab bawahan kepada perusahaan adalah tidak harus melakukan segala sesuatu yang diperintahkan selama perintah itu tidak baik secara moral.

Bab II

Pada bab II ini menurut saya lebih condong pada prinsip-prinsip etika dan paham utilitarianisme. Dimana utilitarianisme itu adalah istilah umum untuk semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Karena prinsip utilitarianisme mengabaikan aspek-aspek penting dari etika seperti hak dan keadilan. Maka dari itu banyak yang menentang prinsip ini. Seperti dasar moral yang dikemukakan Kant bahwa tindakan seseorang dapat dikatakan benar jika tindakan tersebut juga dilakukan oleh orang banyak dalam situasi yang sama, dan tidak memanfaatkan orang lain sebagai sarana tetapi mengembangkan kapasitas mereka. Hal ini didukung oleh Nozick. Namun, Nozick juga menentang karena dengan adanya kebebasan bagi seseorang berarti batasan bagi orang lain.

Sedangkan pada standar keadilan, keadilan itu pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian: keadilan distributif, retributif, dan kompensatif. Dimana distributif adalah distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat;retributif adalah pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan; dan kompensatif adalah cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain.

Dalam menjalankan suatu perusahaan sebaiknya kita menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan dengan memberikan perhatian asalkan perhatian itu tidak terlalu berlebihan.

Bila utilitas,hak,keadilan dan perhatian dipadukan maka akan terbentuk sesuatu yang tidak sama tapi saling terkait. Misalnya dalam standar utilitas lebih mementingkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan, hak moral lebih mempertimbangkan aspek individu,dan standar keadilan lebih mempertimbangkan masalah-masalah distributif, serta standar perhatian lebih menekankan pada masalah parsialitas yang perlu kita tunjukkan pada orang-orang yang dekat dengan kita.

Sebenarnya diantara prinsip-prinsip etika tersebut tidak ada yang lebih diutamakan diantara yang lain, semuanya saling keterkaitan namun dalam saat-saat tertentu ada kalanya utilitas lebih penting dari hak, keadilan, dan perhatian,atau sebaliknya.

Ada juga yang berkaitan dengan prinsip etika tersebut yang disebut dengan teori/ prinsip kebaikan.Etika kebaikan ini bukanlah prinsip etika kelima yang sejajar dengan utilitas,hak,keadilan, dan perhatian.Akan tetapi etika kebaikan ini menambah dan melengkapi prinsip-prinsip etika tersebut.

Bila perusahaan yang kita miliki bergerak dengan ruang lingkup yang luas (dalam arti bersifat internasional) tidak selamanya perusahaan kita harus selalu mengikuti aturan yang di terapkan oleh negara yang didiami. Dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan negara tersebut.

Tidak ada komentar: