Pungli, mungkin kata itu cukup asing bagi orang awam. Namun, bila kita katakan uang rokok, uang kopi maka seluruh masyarakatupun akan mengetahui. Dari situ saja kita seharusnya sudah menyadari betapa membudayanya uang terima kasih itu. Padahal kita semua tahu secara etika perbuatan tersebut sangatlah tidak bermoral.
Saya yakin kegiatan ini bukanlah pertama kalinya terjadi, sejak zaman penjajahan dulu pun sudah ada walau namanya berbeda (upeti). Dari perbuatan yang dilakukan tersebut lambat laun akan menghasilkan sikap korupsi yang lebih banyak lagi. Saya rasa buksn hsnya di dinas pendidikan saja yang seperti ini. Tapi sayangnya baru disana saja yang ketahuan oleh TAKPA.
Kadang kita sulit untuk membedakan apakah itu termasuk uang terima kasih atas pelayanan yang diberikan atau termasuk dalam hadiah yang diberikan para kontraktor pemenang tender karena telah diberikan pelayanan SPK. Yang kita tahu bahwa hadiah bukanlah sesuatu yang haram. Tapi kalau hadiah yang ditentukan harganya? Apa lain kalau bukan imbalan.
Saya sebagai mahasiswi ekonomi yang sedang mendalami ilmu etika bisnis, kegiatan seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Menurut yang pernah saya pelajari dalam etika bisnis ada yang disebut teori utilitarianisme dimana suatu tindakan itu meskipun secara etika dan moral salah / tidak baik namun bila mendatangkan keuntungan yang besar maka tindakan itu tetap dikatakan benar. Sekalipun harus dengan membunuh orang lain. Apakah salah bila saya katakan negara kita sekarang ini seperti itu? Kalau memang tidak mau dikatakan begitu dan kalau memang daerah kita ini masih punya harga diri dan ingin dihormati mari kita berantas budaya-budaya yang tidak baik di daerah Aceh kita ini, termasuk pungli tersebut.
Kalau boleh saya sarankan apalah apalah artinya kita kaya raya bila uang tersebut uang haram, sama saja kita mendapatkan sesuatu yang bukan hak kita. Nikmatilah dan syukurilah harta yang walau hanya sedikit itu dengan harapan bisa bahagia di akhirat kelak. Percayalah Allah Swt selalu melimpahkan rahmat dan rezekiNya kepada hamba-hambaNya jangan sampai kita mencoreng wajah daerah kita sendiri . Mayoritas penduduknya Islam tapi tidak mencerminkan sikap seorang muslim.
Yang sudah terjadi marilah kita berikan sanksi yang adil sesuai dan yang belum terjadi terutama buat teman-teman seperjuangan yang akan memimpin negara ini mari mulai sejak dini kita hindari budaya uang rokok, uang kopi, uang terima kasih atau apapun namanya.
Buat bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengatur jalannya pemerintahan ini kami percayakan kepada anda untuk mengatur negara ini jagalah kepercayaan kami ini. Ingat! Allah Swt tidak pernah tidur, anda bisa menipu kami tapi Allah Swt melihat semua tindakan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar